Minggu, 09 Maret 2014

Buka-bukaan visual efek "Gravity" (2013)

Halo, ketemu lagi!

Gravity, film yang sangat memukau dan meraih banyak piala oscar pada tahun 2014 ini, benar-benar merupakan film yang cukup worth it untuk ditonton. Sekalipun jalan ceritanya tidak terlalu memiliki kekuatan, tapi ketegangan yang dihasilkan oleh film science fiction thriller ini benar-benar dapat membuat anda takjub dan gigit jari hingga menangis karena permainan emosi yang dimainkan.

Bercerita tentang tiga orang yang tengah menjalani tugas di luar angkasa, tiba-tiba terjadi sebuah bencana berupa sebuah meteor yang tengah mengarah kepada mereka. Dan saat itulah cerita dimulai. Perjuangan mempertahankan kehidupan dilakukan oleh semua orang, dan memang, film yang awal rencananya akan dimainkan pula oleh Robert Downey Junior ini, memang layak untuk ditonton

Tapi, kali ini saya tidak akan membicarakan mengenai masalah jalan cerita yang terjadi dalam film ini, melainkan yang ingin saya ceritakan di film ini mengenai visual efeknya yang begitu menakjubkan

Pertanyaan pertama saya sesudah menonton film ini adalah, bagaimana caranya mereka dapat membuat sebuah film dimana seluruh pemainnya terlihat seperti melayang tanpa gravitasi? Ini adalah sesuatu pemikiran yang sangat menarik dari film ini. Tentu caranya tidak dengan membawa seluruh pemain dan kru ke luar angkasa, namun mereka membuat spesial efek yang luar biasa dan penggunnaan sistem robotika yang rumit. Penasaran? Mari kita lihat











Jadi dibalik film penuh oscar ini, adalah mereka, sang sutradara dan produser yang luar biasa dalam mengarahkan bagaimana seharusnya pembuatan film dilaksanakan

A great story comes from a great writer, ini dia Jonas cuaron sang penulis 



Film baik tentu juga datang dari pemain yang terbaik, George clooney dan Sandra bullock)


Dari segi kostum, mereka menggunakan CGI, alias Computer Generated Images, alias semua kostum mereka buat melalui komputer.Yang anda lihat difoto adalah kostum yang dipakai untuk dimainkan dengan teknik matchmoving , alias teknik sinematik yang memungkinkan komputer untuk mengikuti gerakan dari video yang diberikan sehingga objek CGI yang dibuat oleh editor dapat mengikuti gerakan dari objek yang dijadikan bahan  
 
Lihat, komputer mengikuti gerakan-gerakan baju sehingga komputer dapat membuat objek 3 dimensi yang baru berupa baju itu sendiri. Teknik ini sebenarnya adalah teknik yang cukup sederhana tapi sangat efektif terlihat dari filmnya sendiri yang secara keseleruhan memakai tehnik ini.





Mungkin sudah jelas sepertinya kalau 95% dari set yang ada di film gravity itu merupakan CGI, karena tidak mungkin bagi mereka untuk membuat set sebesar bumi terlebih dahulu, sudah makan waktu, ngerogoh kocek, dan hasilnya belum tentu semenarik apabila setnya dibuat dengan CGI. Namun, CGI memiliki satu kekurangan yang ada di setiap film apapun, yaitu, lama render. 1 frame, bisa memakan waktu hingga 2 hari untuk merender (render itu sendiri adalah ketika komputer bekerja dan mengkalkulasikan berbagai CGI-CGI yang diberikan editor dan memberikannya kembali kepada editor sebuah gambar penuh), dan bayangkan, satu detik mereka membutuhkan sekitar 15- 30 frame (15-30 FPS). Tentu akan lama apabila mereka harus menunggu dari sebuah prosessor saja (bisa memakan waktu paling sedikit 1800 hari).

 Maka dari itu mereka menyewa perusahaan yang memberikan jasa berupa teknologi multiprocessor atau biasa disebut dengan teknik renderfarm yaitu merender satu film dengan banyak prosesor, dan mereka memiliki kurang lebih 15.000 prosesor sebagai perender, anggap saja untuk merender semua kita membutuhkan waktu 15.000 hari satu prosesor, dan apabila kita menggunakan 15.000 prosesor, jelas kita hanya butuh satu hari saja untuk merender semuanya! Tapi karena harga prosesor yang cukup mahal, maka dari itu menyewa prosesor adalah cara terbaik.

Akan dilanjut lain hari, capek nulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar